QnA : PARA KREATOR DI COMICONNECT BDG!

Halo Boskuu!! Kali ini KITC mau ada sudut tanya jawab nih. Bukan main-main, yang kita ajak ngobrol adalah gabungan speakers dari COMICONNECT Bandung tanggal 25 Agustus 2019 kemarin. Buat yang belum tau, COMICONNECT ini adalah rangkaian tour CIAYO Comics ke kota-kota di Indonesia untuk membentuk ikatan dengan komunitas-komunitas komik lokal.

Apa saja isinya? Dalam acara ini kamu bisa dapatkan workshop, knowledge sharing, juga portfolio review di kota-kota yang disinggahi. Sehingga para peminat dan juga comic creator bisa saling bertemu, terhubung, dan berkolaborasi.

Nah, kalau uda ngerti tentang latar belakang mereka kita bisa lanjut nih sama profil yang akan kita hadirkan di sesi QnA kali ini:

Jasmine Surkatty dari KomikGaJelas
Fei Rizani dari Imaginarium
Dan Ciayo Comics

 

Jasmine Surkatty // KOMIK GA JELAS

Komik Ga Jelas – Jasmine Surkatty

Halo Jasmine, nanya dong tentang latar belakang awalnya bikin Komik Ga Jelas dan karakter-karakter di dalamnya?

Komik Ga Jelas sebenarnya sebuah keisengan yang gue bikin pas masih kuliah, yang lalu berevolusi menjadi sebuah karya yang punya konsep, estetika, semiotika, kartika… –eh, maksudnya jadi lebih tertata gitu sebagai lebih dari sebuah komik, tapi menjadi sebuah brand.

Sumber: CIAYO Comics

 Menurut Jasmine sendiri, apasih yang paling dibutukan komikus jaman sekarang buat terus ada dan hidup dari industri komik?

Hal yang paling penting dan yang kita suka lupa adalah, belajar bisnis atau cari partner bisnis yang membuat kita bisa hidup dari karya yang kita buat. Berlaku untuk semua industri, bahkan industri pernelayanan.

 

Apa sih hal paling absurd yang pernah dialamin selama terjun dalam dunia komik?

bikin komik ga jelas yang jelas-jelas ga jelas yang mempersatukan para pembaca yang jelas ga jelas jelasnya tapi jelas-jelas jelas.

 

Kalau menurut kamu, apakah ada potensi dunia komik Indonesia untuk menjadi pilar penting di kancah internasional? Apakah yang perlu diperbaiki?

Sebagai kreator, kita seharusnya melihat komik sebagai salah satu medium yang dikaryakan bukan menjadi sebuah identitas yang mengkungkung terus-terusan. Mungkin nama bisa jadi Komik blablabla, seperti aku bikin Komik Ga Jelas tapi ketika kita bicara kancah internasional, kita bicara karya tersebut sebagai Intellectual property, dan menurutku itu yang harusnya dijadikan kata kunci ketika membahas pilar penting ekonomi kreatif Indonesia. Dan yes bisa banget dungs~ Banyak pekerja kreatif kita mantab jiwa!

 

Fei Rizani // IMAGINARIUM

Imaginarium – Fei Rizani

Halo Fei, latar belakang buat Imanigarium apasih kalau boleh tahu, terus apa inspirasi untuk bikin karakter Blue?

Latar belakang ya, tentunya pertama dari pengalaman pribadi, saya tumbuh bersama seseorang yang mengidap bipolar, dan saya sempat beberapa tahun mengidap depresi. Rasa struggle spesifik –bahwa apa yang kami derita seringkali tak kasat mata, tidak seperti penyakit fisik yang bisa langsung terlihat luka/gejala nya, penyakit kejiwaan sering salah dipahami oleh orang awam. Saya ingin bercerita tentang apa yang saya dan para penderita lain rasakan, agar masyarakat umum yang non-penderita bisa lebih memahami perjuangan kami, dan juga menjadi suara bagi para penderita dengan seolah berkata “hey, ada yang memahami apa yang kalian rasakan loh, kami mendengarmu”. Komik saya pilih sebagai media yang saya kuasai, sangat fleksibel dalam menunjukan sesuatu yang fantastik secara visual.

Sumber: CIAYO Comics

Tokoh utama IMG di season 1 itu lebih ke Blue, dia adlaah seorang gadis remaja yang bisa melihat perwujudan fisik penyakit kejiwaan, inspirasinya dari para wanita remaja yang tidak ingin terikat label dan standar cewe itu harus begini, dan kemampuannya untuk melihat wujud psyche rusak datang dari keinginan saya untuk nunjukin ke pembaca “nih, kalau sakit kejiwaan ada wujudnya itu ngeri loh”.

Sumber: CIAYO Comics

Apa sih mas suka dukanya jadi creator komik yang bisa diceritain ke kita?

Sukanya sebagai seniman, melihat karya kita dinikmati banyak orang bahkan sampai ribuan orang itu sangat menyenangkan, belum lagi ini jadi mata pencaharian saya, hidup dari hasil passion adalah hal yang luar biasa.

Dukanya: DEADLINE! Hahaha, tapi ini mungkin cuma berlaku ke komikus yang management waktunya buruk seperti saya, sempat keteteran saat mengejar deadline dan harus hiatus. Kadang juga ada komentar dari pembaca yang menyepelekan topik masalah kejiwaan, atau menggunakan komik saya sebagai alasan mereka “mengaku” mengidap gangguan kejiwaan tanpa ada diagnosa ahli. Saya harap pembaca ini bisa segera berkurang.

 

Hal paling membahagiakan setelah Imanigarium dikenal banyak orang apa aja mas Fei, boleh share ga ke kita?

Hal paling membahagiakan.. saya dapat banyak komentar dan PM dari pembaca, ucapan terimakasih dari para pembaca yang mengidap gangguan kejiwaan dan merasa terwakilkan dengan karya saya. Ada yang berterima kasih dengan ratusan kata, ada yang bilang bahwa mereka menangis dan bahagia karena merasa penderitaan mereka ada yang mengerti, ada pembaca yang jadi tertarik tentang psikologi dari komik saya, dan sebagainya.

Jika dibandingkan dengan komik lain yang mainstream, pembaca Imaginarium itu sangat sedikit loh, tapi saya sudah sangat bahagia karena setidaknya saya bisa berhasil menghibur dan menolong mereka yang benar-benar butuh dengan karya ini. Kalau dibilang target season 1 adalah menjadi perwakilan para penderita, maka target saya di season berikutnya adalah mencari pembaca awam sebanyak mungkin agar kesadaran soal kesehatan kejiwaan semakin luas di kalangan pembaca awam.

 

Kalau menurut mas Fei, apakah ada potensi dunia komik Indonesia untuk menjadi pilar penting di kancah internasional? Apakah yang perlu diperbaiki?

Potensi tentu ada, dan sangat besar, banyak sekali komikus yang hebat di negara ini yang skillnya tidak kalah dibanding komikus dari luar negeri. Apalagi Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan keberagaman budaya yang bisa dijadikan inspirasi jika digali dan dikemas dengan menarik oleh para insan kreatif.

Kalau yang perlu diperbaiki, menurut saya:

– Pembaca kita cenderung punya mental gratisan, khususnya untuk produk digital seperti komik webtoon, sedangkan membuat komik tidaklah sederhana dan butuh usaha yang besar, yang menurut saya harus diusahakan oleh para penggiat industry ini adalah monetisasi komik, entah dalam bentuk penjualan komik langsung kepada pembaca atau lewat merchandising, karena kalau komikus tidak bisa self-sustain, karyanya akan terhambat.

– Komikus di Indonesia masih kurang bersatu, para komikus memiliki circle mereka sendiri-sendiri dan terpisah satu sama lain. Jika ingin melakukan gebrakan besar, kita semua harus bersatu sebelum bisa membuat sesuatu yang besar dengan impact yang besar pula. Tidak harus selalu bersatu, tapi setidaknya para komikus punya jaringan yang dijaga keutuhannya dan kalau sewaktu-waktu perlu melakukan sesuatu bersama, bisa lebih mudah.

– Dukungan pemerintah masih minim, komik adalah media yang kalau diolah dengan baik, bisa menjadi sarana edukasi, komunikasi, bahkan jadi sumber penambah devisa negara, jika pemerintah bisa melihat ini dan para komikus bisa membuktikan bahwa industri ini

 

Ciayo Comics // COMICONNECT

Sumber: CIAYO Comics

Halo, boleh tau ga apa visi misi kalian saat membuat platform Ciayo Comic?

CIAYO Comics itu ada sebenarnya berawal dari banyaknya kreator komik lokal yang tersebar di Indonesia yang masih belum punya wadah dan belum ngerti nilai dari karyanya. Banyak komik top dari CIAYO Comics seperti Sengklekmen, Soul of Neko, Librarian, dan Hana Mr Arrogant yang tinggal di daerah kecil tapi punya karya yang menjanjikan dan layak untuk dinikmati oleh pecinta komik. Jadi, singkatnya CIAYO Comics punya visi untuk ikut mengembangkan Industri Komik Indonesia dan juga merangkul komikus lokal untuk sadar akan nilai IP mereka.

 

Harapan terbesar dari acara COMICONNECT ini dan rencana kedepannya?

COMICONNECT Tour juga berawal dari misi yang sama yaitu ingin menghubungkan para pelaku industri komik di daerah. Tahun pertama COMICONNECT dimulai dari Bandung dilanjutkan ke Jogja, Surabaya, Semarang, Bali, Makassar, Medan, Banda Aceh, Tegal dan Batam dan diakhiri di Jakarta. Kita berhasil mengumpulkan 1000+ peserta dengan latar belakang penulis cerita, ilustrator, animator dan sebagainya untuk bisa terhubung dan berkolaborasi. Nah, 2019 kita ingin gali lebih dalam lagi jadi setelah para pelaku industri komik ini terhubung kita ingin mulai mengenalkan mereka ke bisnis biar tau cara monetize tercetusnya tema COMICONNECT 2019 “PARTICLE” Pairing  Artprenuer with localpreneur .

Sumber: CIAYO Comics

Kita pengen hubungin para kreator dengan pebisnis sekarang biar ada gambaran untuk monetisasinya. Tahun lalu perjalanan kita mulai dari Bandung dan tahun ini kita tutup lagi di Bandung, untuk kedepannya COMICONNECT bakal terus menggali apa yang dibutuhkan oleh para pelaku indutri komik ini nanti kita provide. Jadi COMICONNECT berharap bisa jadi wadah buat menjawab apa yang dibutuhkan kreator.

 

Apakah ada yang ingin disampaikan buat para penikmat komik dan komikus lokal di Indonesia?

Setelah bertemu dengan banyak komikus lokal pesannya sih harus pede dengan karya sendiri dan jangan ragu untuk mempromosikan karya lokal apalagi buatan sendiri karena kualitas karya lokal itu setara bahkan lebih bagus dari karya komik atau Intellecutal Property luar dan punya potensi besar. Kita sudah memberikan contoh bisnis IP sukses dari beberapa pemateri di COMICONNECT semoga bisa jadi acuan dan motivasi untuk semuanya.

 

Kalau menurut kamu, apakah ada potensi dunia komik Indonesia untuk menjadi pilar penting di kancah internasional? Apakah yang perlu diperbaiki?

Yang dilihat sekarang sih industri komik di Indonesia itu memang lagi hangat dan pemerintah juga ikut membantu mengembangkan melalui bekraf dan banyak sekarang platform dan wadah yang ikut mendukung karya komik lokal. Harusnya bisa kok ini jadi pilar penting di industri kreatif.

 

Gmn sih sensasinya mengakhiri rangkaian comiconnect di Bandung? Kenapa Bandung?

Unexpectedly, COMICONNECT Bandung 2019 bener bener jadi seseru itu. Materi yang dibawain disetiap COMICONNECT Tour juga semakin menarik jadi gak cuma peserta, kita sendiri juga dapat insight banyak. COMICONNECT Tour 2018 berawal dari Bandung kan, jadi 2019 berakhir di Bandung itu kaya lega aja gitu dan bisa lihat fans komik dan komikus bisa saling ngobrol sharing dan mulai berkolaborasi itu yang buat COMICONNECT Tour ini sesuatu banget.

 

Sumber: Komik Ga Jelas

 

Yap!! Udah, gitu aja!! Tengkyu sudah membaca!!
Semoga menginspirasi dan dapat mengisi waktu luang yap!!
Cup cup mmuah!!